7 Cara Menulis Laporan Bug Untuk Pemula


Kemampuan untuk menulis laporan bug berkualitas tinggi adalah keterampilan yang diabaikan oleh banyak perusahaan pengembang aplikasi. Namun, karakteristik ini dapat membantu perusahaan menghindari membuang waktu untuk menemukan bug atau menyelesaikannya.

Bug terkenal di industri pengembangan aplikasi karena menjadi sesuatu yang dapat menunda rilis aplikasi. Ini juga dapat menyebabkan masalah yang dapat dengan mudah merusak hubungan bisnis dengan kliennya.

Jika Anda kesulitan menemukan cara untuk menulis laporan bug yang efektif atau Anda hanya ingin meningkatkan cara Anda menyusun laporan saat ini, Anda telah datang ke tempat yang tepat.

Di bawah ini kami berikan tujuh 7 cara menulis laporan bug untuk pemula yang dapat Anda gunakan di tempat kerja. Tapi pertama-tama, mari kita bahas apa sebenarnya laporan bug itu dan elemen apa yang perlu Anda perhatikan.

Apa itu laporan bug?

Laporan bug pada dasarnya adalah dokumen yang berisi informasi terperinci tentang bug yang ditemukan di proyek/aplikasi tertentu. 

Dokumen inilah yang membantu pengembang aplikasi melakukan pekerjaan mereka dengan benar, sekaligus menghemat waktu dan uang. Laporan bug biasanya dilakukan selama fase QA (Jaminan Kualitas) suatu proyek.

Inilah yang seharusnya berisi laporan bug Anda:

Apa? (Apa yang terjadi dengan aplikasi atau perangkat lunak?)

Bagaimana? (Apa yang dilakukan selama pengujian yang menyebabkan bug tersebut muncul?)

Di mana? (Di mana tepatnya bug itu ditemukan di aplikasi?)

7 cara untuk menulis laporan bug

Praktik terbaik pelaporan bug aplikasi seluler berikut harus diikuti jika Anda ingin menulis laporan bug yang efektif:

1. Tambahkan judul atau ID bug

Anda dapat menggunakan sistem pelacakan bug untuk secara otomatis menetapkan ID ke laporan/dokumen bug Anda. Ini akan menghemat lebih banyak waktu bagi pengembang aplikasi untuk mengidentifikasi laporan Anda. Anda juga dapat menetapkan ID bug secara manual; namun, ini bukan praktik standar dalam industri pengembangan aplikasi seluler saat ini.

Jika Anda memutuskan untuk menetapkan ID bug secara manual ke dokumen Anda, kami menyarankan Anda menggunakan versi singkat dari nama aplikasi.

Misalnya, katakanlah Anda memiliki alat perpesanan Slack. Saat Anda menulis laporan bug, Anda mungkin ingin menulis ID sebagai SL-WEB untuk versi webnya dan SL-MOB untuk versi selulernya.

Catatan: Pengembang aplikasi mengerjakan beberapa proyek sekaligus. Membuat judul atau ID bug Anda sejelas dan sesingkat mungkin akan membantu mereka segera mengenali laporan Anda dari yang lain.

2. Tulis deskripsi

Bagian ini tidak harus panjang, cukup berisi gambaran umum tentang masalah yang ditulis secara singkat. Ini harus mencakup lebih banyak detail daripada judul/ID bug Anda, mis., seberapa sering bug muncul di aplikasi dan pemicu yang tampaknya menyebabkan bug.

4. Tingkat keparahan dan prioritas bug

Tingkat keparahan bug mengacu pada dampak bug pada aplikasi. Skala ini berkisar dari kritis (mis., bug memblokir fungsionalitas dasar aplikasi) hingga rendah (mis., fungsionalitas utama masih berfungsi; namun, ada beberapa masalah kecil dengan beberapa fungsi).

Di sisi lain, ketika Anda berbicara tentang prioritas bug, pada dasarnya hierarki perbaikan bug diberi peringkat dari kritis hingga rendah. Ini membantu pengembang aplikasi mengidentifikasi proyek mana yang harus mereka tangani terlebih dahulu dan proyek mana yang bisa menunggu.

5. Lingkungan

Di mana bug biasanya muncul? Apakah itu muncul di perangkat iOS dan bukan Android? Atau apakah itu bug yang direkam saat menjalankan versi web aplikasi?

Saat menulis laporan bug, menentukan lingkungan adalah kuncinya. Ikuti template ini untuk hasil terbaik:

Jenis Perangkat: Tentukan model perangkat

OS: Ungkapkan versi dan jenis OS

Penguji: Penguji yang menemukan bug

Versi Perangkat Lunak: Versi perangkat lunak mana yang diuji

Kekuatan Koneksi: Apakah bug bergantung pada koneksi internet? (sebutkan kekuatan dan waktu pengujian)

Tingkat Reproduksi: Berapa kali bug direproduksi? (daftar langkah-langkah yang tepat untuk setiap reproduksi)

6. Langkah-langkah untuk mereproduksi

Dalam laporan bug, bagian ini dikhususkan untuk menjelaskan bagaimana bug muncul dalam aplikasi. Semakin rinci Anda dalam laporan Anda, semakin baik. Berikut adalah contoh cepat tentang bagaimana Anda dapat mereproduksi bug dalam langkah-langkah:

Langkah 1: Buka pengaturan > Alat > Editor Skrip

Dengan menuliskan langkah-langkah untuk mereproduksi, Anda memberi pengembang aplikasi lebih banyak informasi untuk bekerja dengan memperbaiki bug.

7. Hasil yang diharapkan dan aktual

"Hasil yang diharapkan" umumnya adalah bagaimana perangkat lunak seharusnya bekerja. Pengembang perlu mengetahui cara kerja suatu fungsi, sehingga mereka dapat mengukur seberapa parah bug tersebut mengganggu pengalaman pengguna.

Sedangkan “hasil aktual” mengacu pada gangguan yang terjadi karena bug aplikasi. Bagian ini juga harus dirinci untuk menekankan apa yang dilakukan bug aplikasi untuk merusak pengalaman pengguna.

8. Bukti visual

Ambil tangkapan layar, video, dan bukti bug aplikasi lainnya dan teruskan ke pengembang aplikasi. Ini akan membantu pengembang mendapatkan gambaran yang lebih baik tentang apa yang terjadi ketika bug tertentu dipicu.

Kesimpulan

Memiliki keterampilan untuk menulis laporan bug yang terperinci namun ringkas dapat membantu penguji menghemat waktu dan uang. Selain itu, ini mencegah punggung yang menakutkan dan